Bila rasa tak lagi bisa ku peram . . Bila maksud tak lagi mampu ku peta . . Bila desakan tak lagi dapat ku jeda . .

Kamis, 23 Februari 2023

Buku Puisi Pertama Saya Berjudul RIMBA GETIR DI HAYAT ANAK RANTAU

 

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hai semuanya, sahabat para pembaca di manapun kalian berada. Maaf nih, baru sempat mengisi blog lagi. Habis sibuk bangeeeet … alesan ya?! Bilang aja males hahahaha.

Nggak kok, beneran. Cuma karena tekad sedang berkobar-kobarnya sehingga kesibukan bagaimanapun akan diterjang.

Kali ini, lewat blog ini, saya ingin mengobati rasa kangen dan penasaran kalian padaku huwek huwek hehehehe

Your attention, please … Alhamdulillah, saya mulai terbangun lagi dari tidur lelap. Kembali mengasah minat dan bakat yaitu dalam bidang literasi khususnya kepenulisan naskah fiksi.

Saya hadir dengan gossip terbaru seputar diri saya yang alhamdulillah baru-baru ini menelurkan karya atau tulisan berbentuk buku cetak.

Berawal dari sebuah pesan whatsapp yang masuk yang menawari saya untuk mengikuti event menulis cerpen dan puisi. Waktu itu, masih saya abaikan, tuh, karena belum berpengalaman, lah. Ternyata bener dong, no tipu-tipu itu penerbit ternyata menerbitkan betulan karya kita. Akhirnya dari sana saya berburu event dan kalau menang ada duitnya juga kan lumayan buat jajan anak hehehe plus sertifikat juga (hari gini masih zaman ngumpulin sertifikat? Sebenarnya nggak, sih, ya) yang paling penting itu sebenarnya  tulisan kita diterbitkan. Bisa jadi warisan itu buat anak cucu.

Saya kebetulan punya tetangga satu desa yang seorang penulis juga alhasil ikutlah saya event yang diadakan oleh penerbitnya. Namanya Beliqa, ya. Foundernya ada dua orang sesuai singkatan dari Beliqa ; Bening Selasih dan Khaliqa Iyar.  

Singkat cerita, event pertama ini adalah menulis minimal 50 puisi dalam 30 hari. Waw! Sanggupkah saya? Event ini ternyata ramai sekali peminat yang membuat saya bersemangat dalam menggali ide. Pendek kata, sebuah buku antologi puisi solo pertama saya lahir di tengah-tengah dunia yang fana ini yang saya beri judul : RIMBA GETIR DI HAYAT ANAK RANTAU.

Alhamdulillah, dalam perjalanannya tidak banyak menemui kendala soal ide. Justru kendala hadir dari eksternal diri saya berupa kesibukan mengurus rumah, anak dan suami.

Tanpa berlama-lama lagi, inilah penampakan buku pertama saya. Antologi Puisi Rimba Getir di Hayat Anak Rantau.


POnya udeh kemaren yaa



Juara Harapan 1 ya ini, segitu juga bersyukur aja







Tidak ada komentar:

Posting Komentar