Antologi Cerpen kedua buat saya ini cukup menarik karena mengangkat tema horror di rumah sakit. Bagaimana keseruannya ? Pengen tau ? makanya beli hehehehe
JUDULNYA TRIP AT HOSPITAL YA
Because our lifes are not as simple as a straight line
Antologi Cerpen kedua buat saya ini cukup menarik karena mengangkat tema horror di rumah sakit. Bagaimana keseruannya ? Pengen tau ? makanya beli hehehehe
JUDULNYA TRIP AT HOSPITAL YA
Tak berselang lama dari penerbitan buku kumpulan puisi saya yang pertama, RIMBA GETIR DI HAYAT ANAK RANTAU. Terbit lagi buku saya yang kedua, kali ini buku antologi cerpen bersama dengan para penulis lain dengan mengusung tema kilas balik 2022 yang eventnya masih diselenggarakan oleh BELIQA.
Yang ini saya nggak menang ya, hiks. Dapat buku cetak alhamdulillah dah seneng banget.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hai semuanya, sahabat para pembaca di manapun kalian berada.
Maaf nih, baru sempat mengisi blog lagi. Habis sibuk bangeeeet … alesan ya?! Bilang
aja males hahahaha.
Nggak kok, beneran. Cuma karena tekad sedang
berkobar-kobarnya sehingga kesibukan bagaimanapun akan diterjang.
Kali ini, lewat blog ini, saya ingin mengobati rasa kangen
dan penasaran kalian padaku huwek huwek hehehehe
Saya hadir dengan gossip terbaru seputar diri saya yang
alhamdulillah baru-baru ini menelurkan karya atau tulisan berbentuk buku cetak.
Berawal dari sebuah pesan whatsapp yang masuk yang menawari
saya untuk mengikuti event menulis cerpen dan puisi. Waktu itu, masih saya
abaikan, tuh, karena belum berpengalaman, lah. Ternyata bener dong, no
tipu-tipu itu penerbit ternyata menerbitkan betulan karya kita. Akhirnya dari
sana saya berburu event dan kalau menang ada duitnya juga kan lumayan buat
jajan anak hehehe plus sertifikat juga (hari gini masih zaman ngumpulin
sertifikat? Sebenarnya nggak, sih, ya) yang paling penting itu sebenarnya tulisan kita diterbitkan. Bisa jadi warisan
itu buat anak cucu.
Saya kebetulan punya tetangga satu desa yang seorang penulis
juga alhasil ikutlah saya event yang diadakan oleh penerbitnya. Namanya Beliqa,
ya. Foundernya ada dua orang sesuai singkatan dari Beliqa ; Bening Selasih dan
Khaliqa Iyar.
Singkat cerita, event pertama ini adalah menulis minimal 50
puisi dalam 30 hari. Waw! Sanggupkah saya? Event ini ternyata ramai sekali peminat
yang membuat saya bersemangat dalam menggali ide. Pendek kata, sebuah buku
antologi puisi solo pertama saya lahir di tengah-tengah dunia yang fana ini
yang saya beri judul : RIMBA GETIR DI HAYAT ANAK RANTAU.
Alhamdulillah, dalam perjalanannya tidak banyak menemui
kendala soal ide. Justru kendala hadir dari eksternal diri saya berupa
kesibukan mengurus rumah, anak dan suami.
Tanpa berlama-lama lagi, inilah penampakan buku pertama
saya. Antologi Puisi Rimba Getir di Hayat Anak Rantau.