Bila rasa tak lagi bisa ku peram . . Bila maksud tak lagi mampu ku peta . . Bila desakan tak lagi dapat ku jeda . .

Sabtu, 21 Januari 2012

Variasi Bahasa


Variasi bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangan beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan. Pertama, variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Kedua, variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi di dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam. Kedua pandangan ini dapat saja diterima ataupun ditolak. Yang jelas variasi bahasa itu dapat diklasifikasikan berdasarkan adanya keragaman sosial dan fungsi kegiatan di dalam masyarakat sosial. Namun Halliday membedakan variasi bahasa berdasar pemakai (dialek) dan pemakaian (register). Berikut ini akan dibicarakan variasi-variasi bahasa tersebut, dimulai dari segi penutur ataupun segi penggunanya.

  1. Variasi dari Segi Penutur
Pertama, idiolek merupakan variasi bahasa yang bersifat perseorangan. Setiap orang mempunyai idiolek masing-masing. Idiolek ini berkenaan dnegan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, susunan kalimat dan sebagainya dan yang paling dominan adalah warna suara, kita dapat mengenali suara seseorang yang kita kenal hanya dengan mendengar suara tersebut. Idiolek melalui karya tulis pun juga bisa tetapi di sini membedakannya agak sulit.
Kedua, dialek, yaitu variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada di suatu tempat atau area tertentu. Bidang studi yang mempelajari tentang variasi bahasa ini disebut dialektologi.
Ketiga, kronolek atau dialek temporal, yaitu variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial pada masa tertentu. Sebagai contoh, variasi bahasa Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, lima puluhan ataupun saat ini,
Keempat, sosiolek atau dialek sosial, yaitu variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan dan kelas sosial para penuturnya. Dalam sosiolinguistik variasi inilah yang menyangkut semua masalah pribadi penuturnya seperti usia, pendidikan, keadaan social, ekonomi, pekerjaan, seks dan sebagainya. Sehubungan dengan variasi bahasa yang berkenaan dengan tingkat, golongan, status dan kelas social para penuturnya disenut dengan prokem.

  1. Variasi dari segi Pemakaian
Variasi bahasa berkenaan dengan penggunaannya, pemakainya atau fungsinya disebut fungsiolek, ragam atau register. Variasi ini biasanya dibicarakan berdasarkan bidang penggunaan, gaya, atau tingkat keformalan dan sarana penggunaan. Variasi bahasa berdasarkan bidang pemakaian ini adalah menyangkut bahasa itu digunakan untuk keprluan atau bidang apa. Misalnya, bidang sastra, jurnalistik, pertanian, militer, pelayaran, pendidikan dan sebagainya.
  1. Variasi dari Segi Keformalan  
Menurut Martin Joos, variasi bahasa dibagi menjadi lima macam gaya, yaitu ragam beku (frozen), ragam resmi (formal), ragam usaha (konsultatif), ragam santai (casual) dan ragam akrab (intimate).
            Ragam beku adalah variasi bahasa yang paling formal, yang digunakan di dalam situasi khidmat da upacara resmi. Misalnya, khutbah, undang-undang, akte notaris, sumpah dan sebagainya.
            Ragam resmi adalah variasi bahasa yang digunakan di dalam pidato kenegaraan, rapat dinas, ceramah, buku pelajaran dan sebagainya.
            Ragam usaha adalah variasi bahasa yang lazim digunakan pembicaraan biasa di sekolah, rapat-rapat ataupun pembicaraan yang berorientasi kepada hasil atau produksi. Wujud ragam ini berada di antara ragam formal, ragam informal dan ragam santai.
            Ragam santai adalah variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi untuk berbincang-bincang dengan keluarga atau teman pada waktu beristirahat, berolahraga, berekreasi. Ragam ini banyak menggunakan  alegro yakni bentuk ujaran yang dipendekkan.
            Ragam akrab adalah variasi bahasa yang digunakan oleh para penutur yang hubungannya sudah akrab seperti antar anggota keluarga atau teman karib. Ragam ini menggunakan bahasa yang tidak lengkap dengan artikulasi yang tidak jelas.

  1. Variasi dari Segi Sarana
Variasi bahasa dapat pula dilihat dari segi sarana atau jalur yang digunakan. Dalam hal ini dapat disebut adanya ragam lisan dan tulis atau ragam dalam berbahasa dengan menggunakan sarana atau alat tertentu, misalnya bertelepon atau bertelegraf

1 komentar:

  1. Ingin tambah pahala plus penghasilan puluhan juta?
    jadilah reseller buku2 saku Islami dengan membeli 5 paket buku2 Islami HANYA bermodal Rp.100.000,- JUTAAN RUPIAH menanti anda, untuk keterangan lebih lanjut dan mendaftar, kLik Link berikut
    http://www.resellerbukuislami.com/?id=hazimassayyaf554

    BalasHapus